Lifestyle

Kondisi Istana Maimun Medan Sekarang Penuh Pedagang UMKM
Kondisi Istana Maimun Medan Sekarang Penuh Pedagang UMKM
Kondisi Istana Maimun Medan Memang Saat Ini Sering Di Keluhkan Karena Tidak Lagi Mencerminkan Citra Sebuah Istana Royal. Melainkan lebih menyerupai suasana pasar tradisional. Karena sejak awal Maret 2023, banyak wisatawan melaporkan bahwa bagian dalam istana sangat penuh pedagang UMKM. Seperti penjual suvenir, mainan anak-anak, minuman, dan atribut Melayu seperti tanjak dan pakaian tradisional. Bahkan penjualan ini berlangsung di sepanjang lorong istana, dari depan hingga belakang. Petugas Istana menjelaskan bahwa para pedagang adalah anggota keluarga Sultan Deli. Karena mereka ahli waris, sulit menertibkan kehadiran pedagang tersebut dengan Kondisi Istana Maimun Medan saat ini.
Ada wacana untuk memindahkan pedagang ke area luar agar pengunjung bisa menikmati istana secara lebih leluasa, tapi hingga kini belum terealisasi. Nah pada kesempatan kali ini kita akan berikan informasi yang juga tidak kalah menarik dari sebelumnya. Pada artikel yang satu ini kita akan bahas terkait historis yang ada di kota Medan. Mungkin dari kalian warga Medan sudah tidak asing dengan kata Maimun bukan. Yups ternyata ada sejarah di balik Kondisi Istana Maimun Medan yang sekarang menjadi salah satu tempat destinasi unik di Medan.
Atau mungkin kalian yang bukan warga kota Medan namun ingin mengunjungi dan berlibur. Maka salah satu tempat yang bisa kamu kunjungi adalah Istana yang satu ini. Karena ia merupakan salah satu tempat wisata yang wajib kamu kunjungi ketika ingin pergi ke tempat sejarah dari Kesultanan Deli satu ini. Jadi jangan kemana-mana nantinya kami akan berikan informasinya. Ia memiliki sejarah yang kaya, yang berhubungan erat dengan pendirian Istana Maimun di Kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia.
Kondisi Istana Maimun Medan Saat Ini Jauh Dari Suasana Istana Yang Rapi, Megah, Dan Eksklusif
Kondisi Istana Maimun Medan Saat Ini Jauh Dari Suasana Istana Yang Rapi, Megah, Dan Eksklusif. Karena suasananya lebih dominan sebagai tempat berjualan produk UMKM dari keluarga Sultan dan ahli waris. Padahal, idealnya Istana Maimun sebagai cagar budaya seharusnya menjadi ruang yang steril dari aktivitas komersial dan fokus sebagai situs sejarah. Dan kesultanan ini tumbuh menjadi kekuatan politik dan ekonomi yang penting di wilayah tersebut. Pada awalnya, kesultanan ini memiliki struktur pemerintahan yang sederhana, namun berkembang menjadi kerajaan yang lebih kompleks.
Salah satu tokoh kunci dalam sejarah Kesultanan Deli adalah Sultan Deli ke-IX, Sultan Ma’moen Al Rasyid Perkasa Alamsyah. Beliau adalah sultan yang memerintah saat Istana Maimun di bangun. Tentu saja tidak hanya itu yang bisa kamu jadikan informasi terkait hal ini. Maka dapat kamu simak kelanjutan dari sejarah di balik istana maimun. Pada abad ke-19, Kesultanan Deli berada pada puncak kejayaannya sebagai salah satu kerajaan Melayu yang kuat di Sumatera Utara. Kesultanan Deli diperintah oleh Sultan Deli ke-IX, Sultan Ma’moen Al Rasyid Perkasa Alamsyah.
Terlebih dengan Sultan Ma’moen Al Rasyid Perkasa Alamsyah memiliki keinginan untuk memperkuat kekuasaan dan prestise Kesultanan Deli melalui pembangunan sebuah istana yang megah dan representatif. Dan juga pada akhir abad ke-19, Sultan Ma’moen Al Rasyid Perkasa Alamsyah memerintahkan pembangunan Istana Maimun di Kota Medan. Istana ini di rencanakan sebagai pusat pemerintahan dan tempat tinggal bagi keluarga kerajaan. Desain dan konstruksi Istana Maimun di percayakan kepada arsitek Belanda bernama Theodoor van Erp. Van Erp merancang istana tersebut dengan memadukan berbagai gaya arsitektur, termasuk unsur-unsur Eropa, Melayu, Islam, dan India.
Simbol Kekuasaan Dan Kebesaran Kesultanan Deli Pada Masa Itu
Kemudian juga dengan proses konstruksi Istana Maimun di mulai pada tahun 1887 dan selesai pada tahun 1891. Dan juga istana ini di bangun dengan menggunakan tenaga kerja lokal serta material bangunan yang tersedia di wilayah tersebut. Istana Maimun di anggap sebagai Simbol Kekuasaan Dan Kebesaran Kesultanan Deli Pada Masa Itu. Arsitektur megah dan detail ornamen yang kaya mencerminkan kejayaan budaya dan politik Kesultanan Deli pada saat itu. Dengan demikian, pendirian Istana Maimun merupakan langkah penting dalam upaya Sultan Ma’moen Al Rasyid Perkasa Alamsyah untuk memperkokoh kekuasaan dan keberadaan Kesultanan Deli.
Istana ini tidak hanya menjadi pusat pemerintahan, tetapi juga menjadi pusat kegiatan sosial, politik, dan budaya yang penting dalam sejarah Kerajaan Istana Maimun dan Kesultanan Deli secara keseluruhan. Hingga sampai sekarang tempat satu ini di jadikan destinasi wisata yang kerap di kunjungi oleh wisatawan. Istana Maimun berfungsi sebagai pusat pemerintahan Kesultanan Deli. Di dalam istana ini, Sultan Deli dan para pejabat kerajaan memimpin dan mengatur berbagai urusan administratif, hukum, dan keuangan Kesultanan Deli. Selain sebagai pusat pemerintahan, Istana Maimun juga berfungsi sebagai tempat tinggal bagi keluarga kerajaan.
Sultan Deli dan keluarganya tinggal di istana ini dan menjalankan kegiatan sehari-hari mereka di dalam kompleks istana. Terlebih ia juga sudah menjadi pusat kegiatan sosial dan budaya di Kesultanan Deli. Berbagai upacara adat, acara keagamaan, perayaan, dan pertemuan penting di adakan di dalam istana ini. Istana Maimun menjadi tempat berkumpulnya para bangsawan, pejabat kerajaan, dan tokoh masyarakat untuk berbagai keperluan. Sebagai bangunan megah dan mewah, Istana Maimun juga berfungsi sebagai simbol kekuasaan dan kebesaran Kesultanan Deli.
Rencana Renovasi Belum Terealisasi Hingga 2025 Karena Kompleksitas Masalah Internal Keluarga Kesultanan
Pemerintah Kota Medan, bersama Pemprov dan pihak pusat, telah mencanangkan rencana revitalisasi sejak kunjungan Presiden Jokowi pada tahun 2018. Dan renovasi itu di harapkan memulihkan nilai historis dan visual istana. Namun Rencana Renovasi Belum Terealisasi Hingga 2025 Karena Kompleksitas Masalah Internal Keluarga Kesultanan yang belum terselesaikan. Arsitektur istana yang megah dan detail ornamen yang kaya menjadi representasi visual dari kejayaan politik dan budaya Kesultanan Deli. Dan juga tempat satu ini bukan hanya menjadi tempat tinggal dan pusat pemerintahan bagi keluarga kerajaan, tetapi juga menjadi pusat kehidupan masyarakat di sekitarnya.
Istana ini menjadi fokus utama dalam kegiatan ekonomi, sosial, dan budaya di Kota Medan pada masa itu. Dengan demikian, fungsi Istana Maimun dalam sejarah Kerajaan Istana Maimun mencakup peran penting sebagai pusat pemerintahan. Dan juga dengan tempat tinggal keluarga kerajaan, pusat kegiatan sosial dan budaya, serta simbol kekuasaan dan kebesaran Kesultanan Deli. Istana ini tidak hanya menjadi lambang prestise politik, tetapi juga menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat di Kota Medan pada masa itu. Maka tempat satu ini mempunyai jejak cerita yang sangat penting. Untuk di selalu di ceritakan kepada seluruh anak bangsa.
Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, Istana Maimun diubah menjadi museum. Pada tahun 1946, museum ini secara resmi di buka untuk umum. Pengubahan fungsi Istana Maimun menjadi museum bertujuan untuk memperkenalkan dan memelihara warisan sejarah dan budaya Kesultanan Deli bagi generasi yang akan datang. Tempat satu ini juga di gunakan sebagai tempat penyimpanan artefak sejarah, seni, dan budaya yang terkait dengan Kesultanan Deli dan Kota Medan secara keseluruhan. Museum ini menampilkan berbagai koleksi yang mencakup benda-benda antik, seni tradisional, pakaian adat, peralatan rumah tangga. Serta dokumen-dokumen sejarah yang berharga dengan Kondisi Istana Maimun Medan.
