Arm Pump Jadi Permasalah Utama Duo Yamaha Di MotoGP Italia

Arm Pump Jadi Permasalah Utama Duo Yamaha Di MotoGP Italia
Arm Pump Jadi Permasalah Utama Duo Yamaha Di MotoGP Italia
Arm Pump Jadi Permasalah Utama Duo Yamaha Di MotoGP Italia

Arm Pump Merupakan Suatu Permasalahan Yang Kerap Terjadi Bagi Para Pembalap Khususnya Rider MotoGP Ketika Sedang Menjajal Lintasan. Permasalan ini kerap terjadi sebagai indikasi bahwa motor yang di kendarai cukup berat ketika melakukan manuver berbelok. Hal tersebut terbukti adanya ketika duo Yamaha sama – sama mengalami permasalahan tersebut ketika Seri MotoGP Italia pekan lalu. Rins dan Quartararo menghadapi tantangan besar akibat masalah lengan yang timbul karena YZR-M1 yang berat ketika berbelok. Tercata selama perjalan karir di kelas utama, Quartararo sering mengalami arm pump. Yang mana, salah satu momen yang paling di ingat terjadi di MotoGP Spanyol tahun 2021. Pada saat itu, ia jatuh dari posisi pertama ke posisi 13 karena arm pump yang di alaminya. Sebagai langkah yang preventif, Yamaha telah melakukan berbagai ubahan maupun modifikasi pada M1 dalam setahun terakhir. Pujian kerap di lontarkan Quartararo terhadap pabrikan Jepang tersebut atas inovasi – inovasi baru pada motornya.

Namun, justru ubahan ini ternyata berdampak langsung pada fisik para pembalap. Yang mana dengan meningkatnya beban saat berbelok, memberikan opsi bagi pembalap untuk melakukan upaya lebih besar. Sehingga hal ini kerap menyebabkan lengan para pembalapnya mengalami arm pump.

Pembalap yang saat ini berusia 25 tahun tersebut kerap mengeluhkan masalah lengannya di Jerez bulan lalu. Namun, situasinya semakin memburuk ketika akhir pekan di Mugello berlangsung. yang mana ia mengalami kesulitan yang cukup besar saat melakukan manuver berbelok. Hal ini tentu menjadi penyebab utama posisinya yang turun dari kelima belas di grid menjadi posisi kedelapan belas. Tentu saja, kondisi ini menyebabkan tim pabrikan asal Jepang tersebut tidak mendapatkan poin dalam balapan. Tantangan fisik yang di alami para pembalap Yamaha saat ini tentu harus masuk ke dalam daftar permasalah yang harus tim tersebut pecahkan. Yang mana meskipun Yamaha sendiri telah melakukan berbagai ubahan dan inovasi pada motor mereka.

Perfoma Kurang Maksimal Tidak Sepenuhnya Karena Arm Pump

Ketika di minta menjelaskan penampilannya yang kurang memuaskan di lintasan tempat ia tampil kuat pada sesi latihan pada hari Jumat. Quartararo, sang juara dunia 2021, menyatakan bahwa masalah Performa Kurang Maksimal Tidak Sepenuhnya Karena Arm Pump. Yang mana permasalahan tersebut baru ia rasa dan muncul sejak pertengahan balapan. Sehingga hal tersebut yang membuatnya kesulitan untuk benar-benar membalap selama MotoGP Italia pekan lalu. Pembalap asal Spanyol tersebut menekankan bahwa area ini, distribusi berat motor ketika bermanuver, harus di perbaiki.

Ia merasa performanya yang kurang maksimal tersebut bukan sepenuhnya di sebabkan oleh arm pump yang ia dan rekan setimnya alami. Hal ini semakin ia tegaskan bahwa lengannya berada di batas maksimal pada trek seperti ini. Cengkeraman yang hilang dan mesin yang membuat motor melebar dianggap membuat motor menjadi sangat berat. Prioritas utama pabrikan Jepang tersebut saat ini yaitu menemukan kembali perasaan atau kebangaan yang di miliki di masa lalu. Yang mana hal ini termasuk kedalam cara motor bermanuver saat mengubah arah. Quartararo merasa ia memiliki tanggung jawab penuh untuk memperbaiki masalah yang ada pada M1 saat ini. Seperti yang dapat di lihat, ia menitik beratkan permasalahan tersebut pada Yamaha, dan bukan pada kebugarannya sendiri. Pembalap Spanyol tersebut selalu beranggapan bahwa masalah lengan yang mengganggunya baik di Jerez maupun di Mugello tidak bergitu berperan besar dalam penurunan performanya.

Tercatat, Quartararo telah menjalani dua kali operasi pada lengan yang kemungkinan besar terjadi karena arm pump yang di alaminya. Yang mana operasi tersebut terjadi pada tahun 2019 saat musim debutnya di MotoGP. Serta, yang kedua ia lakukan setelah gelaran MotoGP Spanyol pada musim 2021.

“Saya mengalami permasalahan (arm pump) yang sama setelah Jerez, dan ini terasa sangat sulit”, ujarnya.

Hal tersebut mengindikasikan masalah arm pump kerap muncul dan menghambat performanya meskipun dua kali operasi telah ia lakukan.

Segala Upaya Telah Di Lakukan Demi Meningkatkan Kebugaran Fisik

Permasalahan tersebut di tambah dengan kinerja motor yang tidak mengalami peningkatan membuat pembalap asal Spanyol tersebut tidak memiliki ruang bebas. Yang mana hal tersebut tidak memberikan dirinya kesempatan untuk melakukan manuver di tikungan. Seperti yang di ketahui, batas maksimal otot telah ia capai, namun hal tersebut masih belum cukup untuk menaklukkan tikungan dengan kondisi motor yang demikian. Ia mengatakan Segala Upaya Telah Di Lakukan Demi Meningkatkan Kebugaran Fisik sehingga dapat kembali memberikan performa maksimal di lintasan.

Namun pada akhirnya, ia mengaku bingung terhadap langkah lebih lanjut untuk mencapai kembali kinerja maksimal dirinya dan motor. Sang juara dunia musim 2021 ini juga mengaku tak percaya adanya masalah di era MotoGP modern terkait bodi motor yang terlalu keras.

“Masalah seperti ini tidak terjadi pada kami tahun lalu, jadi saya rasa tidak”, tutur pembalap Spanyol berusia 25 tahun tersebut. Ia menambahkan bahwa mungkin ada yang salah dari cara mereka mengatur serta melakukan setting pada Yamaha M1. Namun, meskipun terdapat beberapa kemajuan, sejak awal musim motor M1 masih memerlukan penyesuai dan terasa cukup berat. Pembalap 25 tahun tersebut menekankan bahwa perlu dan harus segera menemukan apa yang menjadi penyebab utama motor tersebut sulit di kendalikan.

“Motor ini sulit di kendarai, jadi kami harus segera menemukan hal utama tersebut”, tambahnya.

Masalah serupa juga di alami oleh Rins, yang mana balapannya terganggu dengan permasalahan yang sama seperti Quartararo yaitu arm pump. Dengan kondisi tersebut, ia hanya dapat finis di urutan kelima belas setelah sebelumnya memulai balapan dari posisi kesepuluh. Alex Rins mengatakan beban motor yang berat memberikan tantangan yang besar baginya. Pernyataan tersebut serupa dengan pernyataan yang di ucapkan oleh Quartararo sebelumnya. Yang mana hal ini membuat performa duo Yamaha kurang memuaskan di lintasan.

Duo Yamaha Merasakan Lelah Yang Hebat Setelah Balapan

Kedua pembalap Yamaha ini menunjukkan bahwa meskipun ada upaya perbaikan dan peningkatan pada motor, ada aspek-aspek tertentu yang justru membuat motor lebih sulit dikendalikan, yang perlu segera diatasi untuk meningkatkan kinerja di balapan-balapan berikutnya. Duo Yamaha Merasakan Lelah Yang Hebat Setelah Balapan. Hal ini di buktikan ketika Quartararo mengaku bahwa setelah balapan usai, ia merasakan sensasi pusing serta memerlukan waktu yang cukup lama untuk pulih di Mugello. Rasa lelah yang sama juga di sampaikan oleh Rins seusai balapan.

“Balapan kali ini cukup sulit, dan saya merasakan hal tersebut sepanjang balapan”, ucap Quartararo.

Saat start, ia langsung kehilangan beberapa posisi. Yang mana ia berusaha semaksimal mungkin untuk mengatur kondisi fisik dan motor agar tetap bertahan di lintasan. Ia juga mengatakan bahwa motor M1 mereka sangat sulit dan kritis untuk di kendalikan sepenuhnya.

“Ketika kembali ke garasi, saya merasa hancur. Tim di garasi juga membantu karena kondisi saya saat itu cukup lelah dan merasakan sedikit pusing”, ucap Rins. Fisik duo Yamaha cukup terkuras pada balapan MotoGP Italia pekan lalu. Dengan arm pump dan kondisi fisik pembalap, di tambah dengan motor yang sulit di kendalikan. Hal ini membuat pembalap harus mengeluarkan upaya ekstra dua kali lipat hanya untuk menutupi hal yang kurang dari M1. Perjuangan yang di hadapi oleh duo Yamaha ini menggambarkan kesiapan fisik yang harus matang serta kondisi motor yang prima dalam menghadapi balapan. Sehingga, para pembalap dapat berpacu di lintasan dengan mudah dan tidak lagi mengalami kelelahan ataupun permasalahan Arm Pump.